Viral marketing dan viral campaign kini telah dimanfaatkan secara efektif di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Ingatkah Anda beberapa waktu lalu orang-orang ramai memperbincangkan di media sosial bagaimana susahnya untuk memperoleh es krim Magnum di sekitar mereka? Perbincangan tersebut meluas dan akhirnya menjadi trend topic di media sosial seperti Twitter.
Keadaan ini semakin memperkuat brand Magnum di benak konsumen dan otomatis meningkatkan penjualan es krim tersebut di pasaran. Kondisi ini tentu tidak terjadi begitu saja, melainkan dengan perencanaan yang matang serta dengan strategi kampanye yang tepat untuk dapat menciptakan buzz di masyarakat. Kampanye ini bermula dengan pihak Unilever selaku pemilik brand Magnum yang menggandeng beberapa figur publik yang mempunyai cukup banyak follower di Twitter dan diminta untuk membahas topik tentang es krim Magnum yang cukup mengundang penasaran para followers-nya beberapa hari sebelum event peluncurannya di Senayan City.
Tidak hanya itu, pihak Magnum juga melakukan promosi searah di media televisi, radio, serta cetak. Alhasil,pihak Magnum pun berhasil membangun rasa keingintahuan dan menciptakan impulsive buying di kalangan konsumen. Kondisi ini pun otomatis membuat permintaan akan es krim Magnum melonjak,sementara tes pasar yang dilakukan pihak Unilever dan beritanya sempat terpublikasikan di salah satu forum online menyebabkan suplai barang yang tersedia cukup minim.Kelangkaan ini akhirnya menimbulkan rasa penasaran yang lebih besar di kalangan konsumen dan akhirnya menciptakan buzz di media sosial seperti Twitter atau Facebook.
Peranan Desain Komunikasi Visual dalam Kampanye Viral
Sebuah kampanye viral pun tidak luput dari peranan desain komunikasi visual (DKV) sebagai media penyampaiannya. Meskipun dalam kasus Magnum DKV tidak secara langsung memainkan peranannya dalam viral marketing (melainkan lebih ke teknik marketing konvensional), tapi dalam contoh kasus lainnya, DKV memiliki peranan yang cukup signifikan dalam kampanye viral.
Contohnya adalah film District- 9 yang benar-benar memanfaatkan DKV di sebagian besar kampanye viralnya. Alihalih menampilkan trailer atau sneak peak di televisi-televisi maupun Youtube seperti yang banyak dilakukan film-film lain, film District 9mempromosikan filmnya melalui ambient ad yang dipasang di ruang-ruang publik. Signage-signage maupun poster yang hanya berisi larangan bagi ras alien untuk memakai fasilitas publik mungkin akan menimbulkan kebingungan dan rasa penasaran bagi siapa pun yang melihatnya karena filmnya belum beredar di bioskop.
Lalu rasa penasaran yang ditimbulkan oleh signage dan poster tadi kemudian akan sedikit terobati dengan adanya alamat web yang bisa dikunjungi oleh para target audience. Website yang disediakan oleh film District-9 pun tidak secara gamblang memberikan clue bahwa District-9 adalah sebuah film (website-nya tidak menggunakan judul film District- 9 sebagai alamatnya), tapi website tersebut justru berisi berita-berita tentang informasi-informasi fiktif yang berhubungan dengan tema film.
Mereka juga membuat website yang memiliki tampilan seperti blog yang berisi gerakan perlawanan terhadap diskriminasi terhadap ras alien yang seakan-akan realistis. Beberapa orang mungkin akhirnya akan menyadari bahwa website dan signage tersebut adalah bagian dari kampanye viral sebuah produk hiburan, tapi metode promosi seperti itu akan membuat target audiens merasakan suasana dari tema yang diangkat oleh film tersebut serta menimbulkan brand experience yang positif.
Dan tentunya setiap orang ingin membagi sebuah pengalaman positif dengan sesamanya dan hal tersebut yang membuat kampanye ini menjadi viral. Anda pun dapat memanfaatkan kampanye viral untuk memasarkan brand Anda. Namun agar dapat mencapai status viral,tentunya sebuah kampanye membutuhkan konsep yang original.Konsep yang dipakai pun harus relevan dengan brandyang ingin dipromosikan serta dapat mengaitkan esensi yang ingin diwakilkan oleh brand tersebut dengan realitas agar mudah diserap dan menyebar dengan cepat di masyarakat.
DANIEL SURYA
Chairman South East Asia dmIDHolland
FITRAH ADIHUTAMA
Brand Designer dmI DHOLLAND
No comments:
Post a Comment