oleh Lucky Hendrawan pada 31 Oktober 2011 jam 9:55

Sampurasun
...sejujurnya, menerima kenyataan bahwa logika kita TIDAK TAHU APA-APA tentang KETIADAAN adalah bagian yg tersulit, sepertinya mustahil dapat diterima secara IKHLAS & IMAN... karena hal tersebut tidak dapat terpahami oleh LOGIKA, setiap disebutkan (dikatakan) pasti salah...
logika selalu BERLANDAS pada FAKTA KEBERADAAN (realitas), ketika ia dihadapkan dgn "ketidak-tahuan sejati" maka terjadilah "kepanikan absolut" di dalam benak pribadinya... dititik inilah manusia sering disebut sebagai KAFIR.
sebetulnya, ada perbedaan yang nyata antara KAFIR dan BUKAN KAFIR yaitu;
1. menyatakan bahwa tuhan itu TIDAK ADA, artinya secara LOGIKA (atas pemikirannya) dinyatakan Yang Maha Kuasa itu tidak ada... dalam hal ini logika manusia memainkan peran sebagai KESOMBONGAN... ya, hal tersebut tidak berbeda dgn manusia yang menyatakan bahwa tuhan itu ADA, seolah ruang ilmu pengetahuan & logikanya mampu menampung & menerjemahkan Yang Maha Kuasa di dalam ranah rasio-nya... maka terbentuklah tuhan hasil daya cipta manusia, dan itulah yg disebut BERHALA.
2. menempatkan TUHAN di dalam ruang "ketidak-tahuan absolut" sebab dirinya menyadari bahwa "ketiadaan adalah pangkal segala keberadaan, dan segala keberadaan itu tidak ada yg abadi & penuh dgn keterbatasan, sebaliknya ketiadaan adalah yg tidak pernah berobah / abadi"... dan ia jadi ternoda jika didalamnya 'ada' sesuatu... :) dititik ini LOGIKA-nya TUNDUK dan KALAH atas ketidak-tahuan dirinya.... ia menyadari betapa dirinya bodoh & kecil dihadapan Yang Maha.
dua hal tersebut mirip dan sulit dibedakan....tapi pilihannya sih kembali terserah manusia... sebab 'ia' sama sekali tidak akan berobah akibat ulah KEBERADAAN manusia.
_/|\_
Rahayu
No comments:
Post a Comment